Manchester, Bukan Hanya Sekedar Kuliah (2): Mempersiapkan Ramadhan

Ramadhan akan datang! Jeng jeng jeng ~

Jadi inget Uni Iref kemarin bertanya, "Bentar lagi kan bulan puasa, seneng ga?" Lalu (calon) ibu-ibu pengajian cuma bisa lirak-lirik dan menjawab, "Seneng sih, tapi...."

Iya saya juga seneng sih tapi...

Ga boleh. Ga boleh gitu. Ramadhan datang, hatipun senang. Kenapa? Karena setiap kebaikan yang kita lakukan di bulan ini akan berlipat-lipat pahalanya. Cara cepat masuk surga. Ramadhan juga menjadi cara cepat meminta ampunan agar tidak berakhir di neraka. Na'udzubillah...

Tapi kan harus menahan lapar, haus, dan hawa nafsu selama 19 jam? Kan susah?

Ya iyalah susah. Puasa hadiahnya surga. Kalau mau gampang ya hadiahnya cuma kipas angin.

Makanya butuh persiapan agar jiwa dan raga semakin prima menyambut bulan Ramadhan. Meskipun ini bukanlah Ramadhan pertama yang saya tunaikan jauh dari rumah, ini adalah Ramadhan pertama saya di negeri orang.

Setiap Ramadhan datang, ada semangat membara yang berkata, "Jangan sampai dia lewat begitu saja!" walaupun istiqomah itu tugas besar, lagi-lagi ya ente kira masuk surga gampang?

Setelah beberapa kali bayar utang sekalian nyobain puasa panjang, saya menemukan beberapa hal yang kece dan perlu ditunaikan:
  • Bayar utang puasa
Yang belum dibayar, wajib dibayar. Ini adalah utang kita sama Allah loh. Sekalian latihan puasa panjang.
  • Mulai membuat resolusi Ramadhan
Resolusi kadang bubar di tengah jalan but anyway, jangan pernah menyerah sebelum dicoba. Resolusi Ramadhan saya biasanya berkaitan dengan segi peningkatan ibadah, seperti sholat sunnah ini dan itu, ngaji sehari berapa lembar, sedekah setiap hari, taraweh setiap hari, dan seterusnya. Kalau mau berubah lebih baik, cobalah dimulai dari bulan yang terbaik.
  • Mulai membuat daftar doa 
Trust me it works. Kadang saking fokusnya puasa, kita sampai lupa kalau doa orang yang berbuka puasa tidak akan ditolak. Tulis semua keinginanmu dan mintalah kepada Allah saat sahur dan berbuka. Jangan malu. Kepada siapa lagi kita bisa meminta selain kepada Allah?
  • Mulai sholat di awal waktu
Disiplin adalah kunci kesuksesan dalam bulan Ramadhan. Belajar disiplin bisa dimulai dari langsung gerak sholat di awal waktu.
  • Mulai mengurangi dosa harian
Contoh dosa harian: ngomongin orang, bohong, marah-marah, iri dengki, dendam, ini perlu diterusin ga? Pokoknya jauhkan diri dari sifat-sifat kurang terpuji. Biar puasanya ga cuma dapet lapar dan haus cyiiiiiin...
  • Belanja kebutuhan makanan
Walaupun di sini tidak ada sirup marjan, cincau item, blewah, dan kolang-kaling, saya mulai mencari-cari makanan yang cucok untuk menemani berbuka puasa. Kemarin saya beli Nutrijel dari Uni Iref karena saya suka makan jelly pas buka puasa. Saya juga beli spring roll sebagai pengganti gorengan abang-abang (indifference curve naik). Terus jangan sampai males makan sayur dan buah agar gizi tetap seimbang.
  • Mulai mencoba mengatur waktu
Sembari latihan puasa, cobalah mengatur waktu yang pas untuk melakukan berbagai kegiatan. Contoh setelah saya mencoba puasa, saya tidak akan tidur dari maghrib sampai subuh karena waktunya terlalu pendek: diisi dengan makan, sholat, dan nulis disertasi misal. Sehabis subuh bisa tidur dulu karena hayati lelah. Terus bangun sekitar jam 9 dan mulai aktivitas seperti biasa. Sore-sore sebelum ashar bisa leyeh-leyeh dulu di kasur atau kalau mau tidur ya tidur. Bangun buat masak dan menunggu waktu berbuka dengan mengerjakan disertasi lagi. InsyaAllah hidup ane barokah!
  • Jangan lupa bahagia
Agar hidup dengan perut lapar tidak terasa berat, jangan lupa bahagia. Ingatlah, lapar akan menjagamu rendah hati selalu :-)
  • Mau yang lebih menantang?
Coba bikin Ramadhan Challenge semacam 30 days, 30 good deeds. Ini sih saya juga belum sanggup tapi menarik untuk dicoba walaupun tidak setiap hari. Hal-hal remeh yang mendatangkan kebaikan di bulan puasa. Contohnya ini.

Jadi, sudah siap berpuasa? Semoga lancar!

Manchester, 31 Mei 2016

*Seri kedua dari "Manchester, Bukan Hanya Sekedar Kuliah". Tulisan di seri pertama bisa dilihat di Menjaga Sholat.

Komentar