Bogor Botanical Garden: Five Hours Walking Experience!
Jika menyebut wisata Bogor, kemungkinan hal yang paling pertama diingat adalah Kebun Raya Bogor. Walaupun setiap hari saya melewati Kebun Raya Bogor, saya baru tiga kali mengunjunginya.
Talking about Bogor tourism, probably the first thing we may remember is Bogor Botanical Bogor. Although I go through Bogor Botanical Garden everyday, I only ever visited it three times.
Dikembangkan pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Inggris Thomas Stamford Raffles, Kebun Raya Bogor dikenal dengan suasananya yang nyaman. Begitu luasnya kebun ini sampai pada hari libur pun kebun ini tidak akan terasa terlalu padat. Memulai langkah pertama kami dari pintu masuk utama, kami memutuskan untuk berjalan kaki mengelilingi Kebun Raya tanpa arah dan tanpa tahu mau ke mana.
Developed in the reign of Britain Governor General Thomas Stamford Raffles, Bogor Botanical Garden is known for its cozy environment. This garden is too huge until it is still felt not too crowded even on the holiday. We started our first step from the main gate, we decided to walk around Bogor Botanical Garden without directions and without knowing where to go.
Let's go! |
Terakhir saya ke sini beberapa tahun yang lalu, Taman Meksiko belum dibangun. Beruntung sekali kami bisa melihat tanaman-tanaman yang berasal dari daerah Amerika Latin. Taman Meksiko menjadi destinasi pertama yang menurut saya perlu disambangi.
The last time I visited here several years ago, Mexico Park had not been established. We were so lucky because we could see plants from Latin America. Mexico park becomes the first destination which in my opinion should be visited.
Jennifer Lopez wannabe |
Dengan langkah santai yang masih prima dan tanpa direncanakan, kami akhirnya bertemu dengan jembatan gantung yang terkenal itu. Jembatan ini berbeda dari jembatan lain yang dibangun dari bawah. Jembatan ini bergantung pada empat tali kokoh yang mengikatnya. Karena itulah ketika melewati jembatan ini, kita akan merasakan jembatan ini bergoyang setiap kita melangkah.
With a relaxed pace that was still strong and without planned, we finally met with the famous suspension bridge. This bridge is different from the other bridges which built from the bottom. This bridge relies on four sturdy straps that tie it up. That's why when passing through this bridge, we will feel the bridge sway on every step.
Kami sebenarnya ingin melihat bunga bangkai yang juga menjadi kebanggan tempat ini. Namun pada bulan Mei, bunga bangkai sudah tidak mekar lagi. Minimnya petunjuk arah dan peta membuat kami berjalan tak tentu arah lagi sebelum akhirnya menemukan istana Bogor.
We actually wanted to see Amorphophallus titanum which also becomes the pride of this place. But in May, Amorphophallus titanum was no longer bloom. The lack of directions and maps made us walk aimlessly again before finally finding the Bogor Palace.
The awesome Bogor Palace |
Kami juga sempat mampir ke Museum Zoologi yang terletak di dalam komplek Kebun Raya Bogor. Museum ini menyimpan koleksi hewan yang diawetkan. Yang paling menarik adalah kerangka paus biru asli yang dipajang di museum ini.
We also had time to visited Zoological Museum which located in the complex of Bogor Botanical Garden. This museum saves a collection of preserved animals. The most interesting object is the real blue whale skeleton that displayed at this museum.
sooooo loooong |
Terlalu banyak spot foto yang bagus di Kebun Raya Bogor. Daerahnya yang bebas dari polusi udara membuat kami terlena dan tidak sadar bahwa kami sudah berjalan kaki selama lima jam (meskipun dikurangi dengan waktu istirahat dan makan)! Keluar dari Kebun Raya Bogor, kaki terasa lelah tapi entahlah saya malah merasa bahagia, kuat, dan sehat. Hahaha.
Too many great photo spots in the Bogor Botanical Garden. This area is free of air pollution so it could make us lulled and did not realize that we'd been walking for five hours (although minus time for rest and eat)! After wnt out of the Garden, the legs felt tired but I did not know, actually I feel happy, strong, and healthy. Hahaha.
Route?
Pintu Utama Kebun Raya Bogor dapat dilalui dengan menggunakan angkutan umum nomor 02 dari Stasiun Bogor tanpa perlu menyebrang dulu ke PLN/Matahari. (The main gate of Bogor Botanical Garden can be traversed by using public transportation number 02 from Bogor Station without crossing to PLN/Matahari.)
Cost?
Biaya masuk Kebun Raya Bogor sebesar Rp 14.000 per orang. (Bogor Botanical Garden entrance fee of Rp 14,000 per person.)
Some tips:
- Menggunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman karena cuaca yang cukup panas jika cuaca tidak sedang mendung. (Use comfortable clothing and footwear as the weather was quite hot if the weather is not cloudy.)
- Membawa makanan dan minuman sebanyak-banyaknya, meskipun di dalam Kebun Raya Bogor ada beberapa penjual makanan. (Bring foods and drinks as much as possible, though at the Bogor Botanical Garden there are several food vendors.)
- Membawa payung, kaca mata hitam atau topi untuk menahan panas. (Bring an umbrella, sunglasses or a hat to withstand the heat.)
- Jangan lupa menanyakan peta brosur di pintu masuk agar tidak tersesat. (Do not forget to ask about the brochure map at the entrance to avoid getting lost.)
- Jika tidak kuat berjalan, anda bisa menyewa sepeda seharga Rp 10.000 atau menaiki mobil wisata dengan harga yang sama. (If you aren't strong enough to walk, you can rent a bike for Rp 10,000 or ride the tourism car at the same price.)
Komentar
Posting Komentar