Esai Beasiswa LPDP
Saya bukannya pelit ya, tapi saya malu harus meng-copy-paste seluruh esai saya (karena menurut saya ga jelas sih isinya, tapi kok lolos ya -,-). Intinya jujurlah di dalam esai dan jadikanlah esai itu masterpiece Anda (asik lebay). Yang jelas, jawaban di dalam esai yang saya buat adalah sejujur-jujurnya yang diberikan bumbu-bumbu penyedap agar masakan ini lebih enak. Beberapa fakta esai saya:
Esai saya tidak pakai judul
Esai saya tidak pakai judul
Entah benar entah salah, tapi esai yang saya kirim tidak menyertakan judul.
Panjang esai saya sudah memenuhi syarat administrasi
Jumlah kata di dalam esai "Sukses Terbesar dalam Hidupku" milik saya adalah 676 kata. Sementara untuk esai "Peranku bagi Indonesia" adalah 640 kata. Sudah cukup untuk memenuhi persyaratan esai LPDP yaitu 500-700 kata.
Saya tidak punya prestasi apapun yang cetar membahana
Saya tidak punya prestasi apapun yang cetar membahana
Tema esai LPDP yang pertama adalah "Sukses Terbesar dalam Hidupku". Sesungguhnya sukses terbesar dalam hidup saya hanyalah lulus sebagai sarjana ekonomi. Sudah begitu saja. Tidak ada prestasi lain yang membanggakan. Tapi yang ingin saya tekankan adalah perjuangan saya mendapatkan gelar sarjana itu.
Di dalam paragraf ini saya bercerita kalau sarjana ekonomi yang saya dapatkan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan karena pada dasarnya saya tidak pandai matematika. Selain itu, saya juga bercerita kalau saya termasuk orang yang suka tantangan dan hal inilah yang menjadi kelebihan saya. Ide awal ini saya perpanjang di dalam esai yang intinya sebenarnya ya cuma itu.
Menjelang paragraf penutup, saya menuliskan paragraf di atas untuk menyimpulkan kesulitan apa saja yang saya hadapi selama kuliah dan tantangan apa saja yang berhasil saya selesaikan sehingga saya menganggap hal tersebut menjadi kesuksesan terbesar saya.
Saya hanya ingin menjadi dosen dan peneliti
"Bagi saya menjadi sarjana ekonomi adalah sebuah perjuangan. Bagaimana tidak, saya tidak pernah mendapatkan nilai matematika sebaik nilai mata pelajaran yang lain saat sekolah, padahal ilmu ekonomi adalah ilmu sosial yang paling kuantitatif. Awalnya saya ragu, tapi saya tetap maju. Saya suka menantang diri saya sendiri. Jika saya mampu menyelesaikannya, saya akan merasa sangat puas.".
Di dalam paragraf ini saya bercerita kalau sarjana ekonomi yang saya dapatkan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan karena pada dasarnya saya tidak pandai matematika. Selain itu, saya juga bercerita kalau saya termasuk orang yang suka tantangan dan hal inilah yang menjadi kelebihan saya. Ide awal ini saya perpanjang di dalam esai yang intinya sebenarnya ya cuma itu.
"Kisah-kisah inilah yang melengkapi kisah kesuksesan saya menjadi seorang sarjana. Jika saya hanya sekedar lulus tanpa merasakan kesulitan-kesulitan terlebih dahulu, saya tidak akan menganggapnya sebagai kesuksesan terbesar. Jika pun saya hanya menghabiskan waktu dengan belajar tanpa mau mencari tantangan lain dengan berorganisasi ataupun menjadi asisten dosen, saya juga tidak akan menganggapnya sebagai kesuksesan terbesar."
Menjelang paragraf penutup, saya menuliskan paragraf di atas untuk menyimpulkan kesulitan apa saja yang saya hadapi selama kuliah dan tantangan apa saja yang berhasil saya selesaikan sehingga saya menganggap hal tersebut menjadi kesuksesan terbesar saya.
Saya hanya ingin menjadi dosen dan peneliti
Tema esai LPDP yang kedua adalah "Peranku bagi Indonesia". Nah, di tema ini kita bisa mengkhayal mau jadi apa kita ke depannya setelah kuliah. Esai saya yang ini bercerita kalau saya ingin menjadi dosen atau peneliti yang fokus pada kelestarian lingkungan di dalam era pembangunan Indonesia yang masih berlangsung. Jadi sebagai dosen dan peneliti, saya harus menemukan win-win solution bagi pembangunan yang terkadang tidak sejalan dengan kelestarian lingkungan.
Di paragraf di atas, saya kembali menunjukkan keseriusan saya untuk kuliah lebih tinggi agar saya bisa mencapai tujuan hidup saya. Ingat, kita harus punya daya tawar.
"Saya lebih senang menjadi peneliti dan pengajar. Karena itulah saya ingin menjadi seorang dosen. Menjadi dosen adalah jawaban dari tujuan hidup saya yang ingin menginspirasi orang lain. Tahap awal untuk menjadi dosen adalah melanjutkan kuliah saya ke jenjang yang lebih tinggi."
Di paragraf di atas, saya kembali menunjukkan keseriusan saya untuk kuliah lebih tinggi agar saya bisa mencapai tujuan hidup saya. Ingat, kita harus punya daya tawar.
"Isu pembangunan berkelanjutan sejatinya tidak dapat dipisahkan dari isu lingkungan. Selama ini isu lingkungan masih dianggap sebagai isu yang tidak penting karena tidak berkaitan dengan kehidupan manusia secara langsung. Padahal kelestarian lingkungan juga merupakan isu penting yang akan mempengaruhi kehidupan manusia dan bahkan kehidupan negara. Ketidakpedulian masyarakat terhadap isu lingkungan terjadi akibat ketidaktahuan mereka terhadap dampak sosial dari kerusakan lingkungan. Jika saya mampu meneliti dampak secara langsung dari kerusakan lingkungan terhadap kehidupan manusia dan mampu mengungkapkannya kepada masyarakat, saya dapat berkontribusi dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan di Indonesia."
Di paragraf di atas, saya menceritakan apa yang ingin saya cari solusinya untuk Indonesia dan masalah apa yang saat ini terjadi di Indonesia (seperti ketidakpedulian terhadap kerusakan lingkungan). Saya juga banyak menambahkan fakta kalau pembangunan di Indonesia sering kali melupakan aspek lingkungan agar lebih terlihat kalau saya benar-benar ingin mendalami ilmu ini dan sudah punya beberapa pengetahuan mengenai sektor ini. Karena esai ini menunjukkan cita-cita, tuliskan saja yang semuluk-muluknya, urusan bisa dilakukan atau tidak kan nanti dulu.
Beberapa bumbu penyedap yang saya masukkan
Beberapa bumbu penyedap yang saya masukkan
Dalam esai "Sukses Terbesar dalam Hidupku" misal, saya menulis di paragraf pertama:
“What is your achievement today?” sebuah pertanyaan yang saya tanyakan pada diri saya setiap beranjak tidur. Jawabannya pun tidak usah muluk-muluk: berhasil menyelesaikan to do list hari ini, memberikan kursi saya di kereta untuk seorang ibu hamil, mengajarkan kakek saya bagaimana cara mengoperasikan Microsoft word, berjalan kaki dari kantor ke stasiun, atau tidak membicarakan kejelekan orang lain sudah saya anggap sebagai pencapaian. Namun, di antara pencapaian-pencapaian yang saya kumpulkan setiap hari, yang manakah yang saya anggap sebagai kesuksesan? Apalagi kesuksesan yang paling besar?"
Saya memulai esai dengan bercerita kalau saya setiap malam harus menemukan sebuah pencapaian di hari itu. Tapi yang manakah pencapain saya yang paling besar? Lalu saya menutup esai dengan paragraf:
"Selempang cum laude yang saya dapatkan ketika diwisuda kini terpajang di kamar saya. Saya bangga berhasil meraihnya meskipun butuh perjuangan yang tidak mudah. Tapi ini juga saya anggap sebagai sindiran karena bagi saya menjadi sarjana belum cukup, saya ingin mencari tantangan lain di dunia akademis dengan belajar di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Saya ingin suatu hari nanti, ketika menjelang tidur saya bertanya pada diri sendiri, “What is your achievement today?” jawaban saya adalah “I am a professor now.”"
Saya menulis betapa inginnya saya melanjutkan kuliah (tetap, daya tawar). Di akhir kalimat, saya mengembalikan tulisan saya ke pertanyaan, "What is your achievement today?" yang ada di awal tulisan dan saya menjawabnya untuk menceritakan betapa saya memiliki passion yang besar di bidang akademis dengan bercita-cita menjadi seorang profesor sebagai sukses terbesar dalam hidup saya kelak.
Sementara itu, dalam esai "Peranku bagi Indonesia", saya juga menambahkan sedikit bumbu di paragraf pertama.
"Jika saya dapat dilahirkan kembali dan Tuhan memperbolehkan saya untuk memilih mau dilahirkan di negara mana, saya akan memilih untuk tetap dilahirkan di Indonesia. Tidak ada penyesalan sedikit pun bagi saya dilahirkan di Indonesia, sebuah negara yang kaya akan sumber daya dan indah luar biasa. Saya juga tidak menyesal dilahirkan di negara berkembang karena negara berkembang membuka peluang bagi saya untuk setidaknya membangun satu sisi kehidupan bernegara yang bisa diperbaiki."
Intinya saya hanya ingin menulis betapa menyenangkannya hidup di negara berkembang karena saya bisa berperan untuk membangun bangsa.
Pada dasarnya, semua tulisan itu tergantung selera sih, tapi kalau saya tipenya tidak suka menulis kalau isinya hanya datar-datar saja sehingga saya senang bisa menyambungkan esai-esai saya dengan bumbu penyedap (sok asyik detected ~). Kalau yang mau baca esai saya secara lengkap, boleh mengkontak saya via komen atau message ke facebook saya ya (please kirim message dulu di FB sebelum add. Saya jarang accept orang yang ga dikenal karena saya orangnya suka parno :-p). Good luck, everyone!
sunguh menyentuh cerita suksesnya sis. jadi terinspirasi n ih. postingannya bagus, apa adanya. tq
BalasHapussama-sama,, semoga sukses! ^^
Hapusmau tanya
BalasHapusapakah essay lpdp benar2 harus dalam range 500-700 kata??
saya agak khawatir dengan syarat jumlahnya.
terimakasih :)
saya daftar yang tahun kemarin dan ketentuan ini masih tertera di websitenya. barusan saya cek ke websitenya emang udah ga ditulis jumlah katanya.
Hapuskalau mau aman pakai range 500-700 kata saja karena kemungkinan ketentuan itu tidak berubah.
CMIIW yaah. good luck!
Hi Kak Kanetasya,
BalasHapusSaya lulusan S1 ekonomi (akuntansi) yang rencananya akan mencoba mendaftar LPDP juga. Pertama, postingannya keren dan cara merangkai kalimatnya sangat inovatif. Saya masih bingung dengan essay saya. Kalau boleh, bisa saya minta alamat emailnya kak? Kalau ada waktu, saya mau tanya-tanya mengenai essay terutama di kontribusi untuk Indonesia; apalagi mengingat kakak juga lulusan ekonomi. Mungkin bisa bantu kasih saran dan masukan yang relevan.
Terimakasih sebelumnya! :)
Rosa
Halo Rosa!
HapusIni ya email aku = kanetasya@gmail.com
Boleh banget kalau mau nanya-nanya.. jangan sungkan. Semangat yaaa :)))
assalamualaikum kak kanetasya,
BalasHapussaya mohon doa restunya karena saat ini dalam tahap melengkapi dokumen.
terima kasih atas segala saran yg membangun,
semoga kesuksesan dalam berbagai bidang dan kebermanfaatan bagi masyarakat luas menyertai kak kanetasya.
waalaikumsalan,
Hapusdek januarita (opo to iki? -,-)
semangaaaat jugaaaa.. semoga doanya juga untuk kamu.
tulisannya bagus mbak,bisa dikirim kan ke email ini ngga ???
BalasHapushalooo.. maaf ya responnya lama.. aku gaptek sebenernya jadi bisa ditulis lagi ga alamat email kamu apa? hehehe
HapusOh MY God, kok saya jadi jatuh hati ya.. :D
BalasHapusPadahal isinya sederhana, tapi alurnya sangat menarik, absolutely one of my favorite awardee essays yang pernah saya baca di internet.
Kanetasya, you know you deserve it, good luck prof wanna be
Anyway saya juga bolehkah dikirimi essay essay yang lain, haha *minta juga ih saya akhirnya. Tapi pujian di atas bukan modeus ya kane/tasya (sok kenal dan sok asik juga)
Hapusmalah ini pertama kalinya saya "ngemis" essay, biasanya cuma peeking peeking lwat blog mereka saja...
Thank you yaaa :D
hai Sasha! panggil Kanet aja. makasih pujiannya, aku jadi malu. uhuk uhuk. minta alamat email kamu dooong... jangan bilang ngemis aaah.. masa sama ilmu ngemis? hahaha.. apalagi ngemis sama aku. nggak banget deh -,-
Hapussalam kenal kaka,
BalasHapuska mau tanya-tanya dong pengalaman kaka lulus beasiswa LPDP. Aku bisa ngehubungin kaka lewat apa ya? makasih
salam kenal juga,
Hapuslewat email boleh. kanetasya@gmail.com
halo Kanet, your essay is one of the best among what I browsed, simple tapi menyentuh :')
BalasHapuskalau berkenan, bolehkah saya minta dikirimin essay versi full nya? hehe. terimakasih banyaak ya! :DD
Halo Fadhila! Hehehehe makasih yaaa..
HapusKarena aku gaptek, jadi tolong ditulis lagi dong email kamu apa supaya aku bisa kirim lewat email. :)
Assalamu'alaikum Kak Kanetasya,
BalasHapusSalam kenal Kak, nama saya Suci dan saya berencana mendaftar LPDP juga. Nah, pas ngulik ngulik google buat cari referensi untuk esai, saya nge klik blognya kakak, dan selesai baca penggalan esainya, yang terpikir wah....esainya sederhana tapi ngena, jujur apa adanya tapi kaya motivasi buat yang baca. Sebelumnya saya udah banyak baca esai awardee LPDP yang dishare di blog dan menurut saya esai kakak salah satu yang paling menarik :)
Boleh saya minta email kakak, saya masih mau tanya tanya soal penulisan esai, dan kalau kk berkenan boleh saya minta dikirimkan esai full nya ke natari.suci@gmail.com.
Makasih sebelumnya kak dan sukses selalu :)
Waalaikumsalam, lanjut lewat gmail aja ya.. :)
HapusHalo kak Kanet, essaynya sederhana tapi menyentuh. Kalau boleh aku mau dikirimkan essay fullnya kak. Emailku marissasyahri@yahoo.com. terima kasih sebelumnya kak :)
BalasHapussudah yaaa.. best luck ^^v
Hapusassalamu'alaikum... bolehkah saya minta dikirimi file essai nya? + contoh rencana studi yaa...
BalasHapusmahmudah.arabic@gmail.com
Waalaikumsalam, ya ampun ternyata harusnya mbak ya. Aku ngirim email pake "Mas" manggilnya. Huhuhuhu maaf yaaa.. Good luck MBAK. Hehehe
Hapusassalamu'alaikum... bolehkah saya minta dikirimi file essai nya? + contoh rencana studi yaa kak...
BalasHapusdinarahma.nafiah@gmail.com
saya sudah coba hubungi mb kanet lewat FB+Gmail tapi tdk ada balesan.....
blog ini sangat meninspirasi
besar harapan saya dapat membaca full essay mb.
terimaksih
Waalaikumsalam, sudah dibalas yaaa.. Maaf kalau lama responnya
HapusAssalamualaikum,,, kak Kanet salam kenal saya Sofi. kebetulan saya mau daftar LPDP lagi Kak, yang sebelumnya gagal dalam tahap seleksi administrasi, mohon bantuannya ya kak,, memang saya masih belum mahir dalam menulis essay, jika Boleh tolong kirimin ke email ya kak ke-3 essaynya, biar menjadi acuan refferensi saya, karena pas saya baca essay puya kak Kanet ngena banget di hati lohh.... terimakasih sebelumnya.
BalasHapusDuh ngena di hati berasa cowok cakep. Wkwkwkw...
HapusBoleh minta alamat email kamu?
Oia kamu yang add aku di facebook ya? Ya ampun maaf kalau ga di accept gara-gara aku anaknya parno jadi suka ga accept orang yang ga dikenal. -..- Message dulu ya kalau add aku.
iyaaa aku yang add kak hehe,,,
Hapusini alamat emailnya kak:
astina.86@gmail.com, makasih ya ka sebelumnya :)
Assalamu'alaykum kak kanet
BalasHapusbagus banget essaynya, jujur dan simple, pas banget ^_^. kak, boleh saya minta dikirimin essaynya ?
email : srihandikap@gmailcom
Wa'alaykumsalam,
HapusIhihihihi jadi malu dipuji #tampar
Sudah dikirim yaaa.. Semoga bermanfaat
Assalamu'alaykum mb kanet
BalasHapusterimakasih atas inspirasinya . Boleh minta essaynya buat menambah inspirasi saya. Kenalin saya rahmah dari Jakarta. Terimakasih sebelumnya. Jazakumullah
email :chairianirahmah7392@gmail.com
Waalaykumsalam, sudah dibalas ya... Semoga bermanfaat.
HapusHi Mbak, thanks banget ya udah mau berbagi tentang essay nya. Sangat Menginspirasi dan membuat saya makin bersemangat untuk terus belajar. jika di ijinkan bolehkah saya membaca essay mbak secara utuh, please kindly sent ke email saya: tarikemsaryam@gmail.com terima kasih banyak ya.
BalasHapusHalo, sudah dikirim ya. Semoga bermanfaat..
HapusAssalamualikum kk 😃
BalasHapusSalam kenal kk, saya liza
Baca gambaran essay yg kk posting bagus banget ya, jujur.. aku yg baca jadi lebih termotivasi lagi buat ikutan beasiswa LPDP ini kk,
Kalo kk mengizinkn, boleh gk kk aku baca essay kakak secara utuh? Sebagai referensi bikin esaay buat beasiswa itu bagaimana,
Boleh ya kak? Hehe
Emai aku: liza.angriani14@gmail.com
Makasi banyak ya kk..
Waalaykumsalam...
HapusBoleh lizaaaa,, sudah dikirim ya via email :-)
Assalammualaikum,essay ini sangat menginspirasi.bolehkah saya mendapatkan essay secara lengkap.jika berkenan ke alamat email ridwanyanuardi@gmail.com
BalasHapusWaalaikumsalam, sudah dikirim via email ya :-)
HapusAsslm...sangat membantu
BalasHapusbisa minta di kirimkan essay lengkapnya k email saya widyawati.iskandar58@gmail.com
Terima kasih sebelumnya
Waalaikumsalam, sudah dibalas lewat email ya. Maaf terlambat :-(
HapusAssalamualaikum,, kak kanet saya kagum dengAn apa yang ka anet tulis, apa adanya dan mengena.. saya boleh minta dikirimi essay nya kaka scr utuh? Ini alamat email saya : ndhcahya216@gmail.com. trimakasih sblmnya kak
BalasHapusWaalaikumsalam, maaf telaaat.. Sudah saya kirimkan yaaa
HapusKanet, you give me a lot of inspiration. Ak juga nggada prestasi apa2 tp kepengen apply lpdp,awalnya mikir mungkin apa nggak essayku bakalan dibaca. Tp stlah baca di blog km jadi ada bayangan mau nulisnya dr mana hehe.
BalasHapusGood luck there :)
Aaaah thank you buat kata-kata baiknya :-)))
HapusBisa pasti bisa. Semangat yaaa.. Best luck to you shaaaaay
Assalamualaikum kanet :) salam kenal yah :)
BalasHapusaku suka banget sama essay kamu, to the point, dan apa adanya. Kalo kamu gak keberatan, boleh gak aku dikirimin essay kamu yang lengkap, sebagai referensi buat nulis essay aku sendiri. soalnya aku juga gak punya prestasi apa2 tapi mau coba apply ke lpdp. Kalo gak keberatan kirimin ke mardhiyyatin.naqiyah@gmail.com
Makasih sebelumnya kanet :)
Waalaikumsalam,
HapusSalam kenal :-)
Sudah dibalas via email ya. Ah sudahlah prestasi masa lalu seharusnya tidak menentukan prestasi di masa depan #tsah
Semangaaaaat
Assalamualaikum wr.wb Kanet salam kenal ya ;)
BalasHapusNamanya bagus deh..apalagi tulisan nya touching bgt hehe..bagi tipsnya dong cara nambahin bumbu2 penyedap itu gmn spy tulisan kita ga terkesan flat??
btw boleh share essay Kanet ke emailku ya sellyaputri0704@gmail.com. Thank you so muchhh for your kind help :))
Waalaikumsalam, salam kenal jugaaa..
HapusDuh jadi malu ~ hehehe...
Tipsnya apa ya: kalau mau nulis jujur tapi seksi, sering baca aja tulisan yang banyak bumbu-bumbunya kayak novel. Biasanya gaya kepenulisan kita sesuai dengan apa yang biasa kita baca.
Aku udah kirim email yaaa.. Semoga bermanfaat.
Selamat siang mbak, salam kenal.
BalasHapusSaya sangat suka dengan essay yang mbak tulis. Mudah dicerna dan sederhana. Kalau tidak keberatan, apa boleh saya minta contoh essay dan rencana studinya ke emailku sebagai referensi menulis? Terima kasih banyak mbak :)
Regards,
Maulisa | maulisafirbiani@gmail.com
Salam kenal jugaaa..
HapusSudah dikirim via email yaaa.. Semoga bermanfaat
Aslm. Mbak kanet, salam kenal ya. Saya lail, dari lumajang. Essay yg ditulis mbak kanet itu unik dan menarik.klo tdk keberatan, Bolehkah saya mnt softfile nya? Ini alamat email saya: umi.lailatul.m@gmail.com
BalasHapusWaalaikumsalam, halo Lail! Salam kenal :-))
HapusSudah dikirim via email yaa.. Semoga bemanfaat.
assalamualaikum mbak kanet, salam kenal, saya annisa. saya suka cara mbak menuliskan essay, kalau boleh saya minta softfilenya ya mbak kanet.ini email saya annisa.sharah@gmail.com terimakasi ya mbak. wassalamualaikum
BalasHapusWaalaikumsalam, dear annisa, maaf baru sempat dibalas via email ya. Semoga belum terlambat.
HapusAslmkm. Salam kenal mba kanet saya iwet.Bgus bgt tulisannya mba,dan Komentar2 di atas positif smua. Klo boleh sy juga mau minta donk mba full essaynya hehehee. Sy jg lg melengkapi dokumen buat apply LPDP dan terkendala di bagian ending essaynya. Ini email sy mba rodeismencarianai2@gmail.com . Makasi ya mba udh share ilmunya. Bermanfaat bgt. :)
BalasHapusWaalaikumsalam, dear iwet, mohon maaf karena baru sempat dibalas via email ya. Semoga belum terlambat.
HapusAslam wr wb...
BalasHapustulisan yang menyentuh mbak...tapi simple.
membuka fikiran bahwa melamar LPDP itu ternyata harus bener2 jujur dan natural.
boleh ya mbak, saya minta tolong kirimin essay versi full nya mbak?
untuk sebagai referensi aj mbak dan melihat kerangka essaynya keseluruhan .
ini email saya mbak, defryazharii@gmail.com
thanks mbak ;)
Waalaykumsalam,
Hapusterima kasiiiihhh.. jadi malu ~
sudah saya kirim via email ya. semoga belum terlambat. semangat!
Assalamualaikum
BalasHapusAwesome your essay....boleh minta versi full nya.....untuk referensi di sonny.kristian@gmail.com
waalaykumsalam, terima kasih. sudah saya kirim via email yaa.. smeoga belum terlambat.
HapusDear Kanet, I just want to deliver a big thanks for your writing! It gives me a lot of inspiration. Keep up the good work!
BalasHapusthank you very much! I really appreciate your comment :-)
Hapusbest luck for you ^^
What is more inspiring than a humble person who achieve greatness. Thank you for being so simple yet give big impact. ��
BalasHapusthank you so much, those words mean a lot for me. I hope you will experience a great and amazing life ahead :-)
Hapushallo mbak kanetasya.. salam kenal ya mbak.
BalasHapusbtw tulisan essaynya bagus mbak, menginspirasi. Saya juga pengen sekali bisa bergabung di LPDP seperti mbak kanet hehe. oh ya mbak, saya boleh minta dikirimin full essay nya gak buat referensi saya dalam menulis essay? jika mbak berkenan kirim ke email saya ya mbak: simbolonwandestri@gmail.com
Terima kasih banyak mbak kanet :)
Assalamu'alaikum kak Kanet.
BalasHapusSalam kenal kak, nama saya nurul. Saya langsung jatuh cinta saat baca potongan essay kakak. Rasanya sangat rendah hati, sederhana dan sangat jujur. Apakah kakak keberatan jika saya minta full essay-nya? ini alamat email saya arianinurul1@gmail.com
oh iya, saya minta doa dari kakak, semoga saya bisa lolos LPDP di batch pertama tahun depan. terimakasih kak kanet. semoga Allah SWT selalu memberkahi hidup kak Kanet.
Assalamu'alaikum kak. Salam kenal, saya Maghfirah. Mungkin udah banyak yang puji postingan ini, tapi saya tetap pengen bilang ini benar-benar menginspirasi. Beda dengan contoh-contoh essay yang pernah saya baca, semuanya menonjolkan 'kehebatan', tapi kalau ini sederhana tapi punya impact yang besar untuk yang baca. Mungkin sama seperti teman-teman lainnya, saya butuh referensi untuk Rencana Studi yang disyaratkan beasiswa LPDP. Saya mengharapkan kebaikan dan kemurahan hati kak Kanet untuk memberikan contoh Rencana Studi kakak. Terimaksih banyak kak. Sukses selalu!
BalasHapusmaghfirah_nuryanti@yahoo.com
Assalamu'alaikum.. Hai salam kenal kak kanet. Baca essay ini bbener2 menginspirasi . Kece, padat dan berisi. Kak kanet, aku lagi hunting beasiswa S2 . Nah, aku mau daftar lpdp. Tapi aku masih bingung bikin essay yg baik dan benar serta menarik itu kayak gimana co aku orangnya kurang pandai di dunia tulis menulis. Heuheu. Jadi bersediakah kaka share full essay kaka? Ya meskipun berbeda jurusan . Hoho
BalasHapusAku add yaa fb kaka. Ini email aku : sdyah.cheety@gmail.com