Untuk Kanetasya, gadis kurus yang baru mengenal dunia sepuluh tahun yang lalu

Untuk Kanetasya sepuluh tahun yang lalu,

Hai cewek! Jangan pernah mengeluh betapa kurusnya kamu karena sepuluh tahun kemudian kamu akan lebih berat 12 kg. Wakakak. Mampus kau.

Tapi bukan itu inti dari suratku ini. Yogyakarta memang terlalu menyenangkan untuk tidak dipakai untuk mengisi pundi-pundi lemak dalam tubuh, tapi Yogya akan menjadi lebih dari sekedar itu. Yogya adalah rumah keduamu sampai kapan pun. Sejauh apapun kamu pergi, tak ada tempat senyaman Yogya.

Oh ya, tapi surat ini juga bukan soal Yogya.

Untuk Kanetasya sepuluh tahun yang lalu,

Aku masih ingat jelas adegan itu. Ketika aku memasrahkan diri memasukkan namaku ke dalam sebuah text SMS. Iya jadi dulu memang masih jamannya REG spasi apa gitu. Dan saya mengecek hasil pengumuman UM UGM menggunakan SMS.

Kanetasya Sabilla diterima di Ilmu Ekonomi.

Aku masih ingat rasa haru itu, sujud syukur itu, ketika aku menemui mamaku dan berkata, "Ma, aku diterima di UGM!" lalu mama memelukku dengan wajah yang luar biasa bahagia.

Siapa yang tak bangga anaknya diterima di UGM? Kampus besar katanya. Terbaik di Indonesia katanya. Anaknya pinter-pinter katanya. Lulusannya sukses katanya.

Dan wow! Akan ada sebuah petualangan besar dalam hidupmu! MERANTAU! Kamu belum merasakan hidup yang sesungguhnya jika belum merantau. Sepuluh tahun kemudian hidupmu akan banyak dipengaruhi oleh pengalamanmu merantau dulu.

Iya, jadi wanita yang mandiri adalah kunci kehidupan!

Untuk Kanetasya sepuluh tahun yang lalu,

Lupakan ide kalau kamu ingin bekerja di Bank Indonesia karena sejak semester 3 kamu tidak akan menyukai ekonomi moneter. Teraneh menurutmu dan nilaimu di mata kuliah berbau moneter akan hancur-hancuran.

Mau tau akhirnya kamu berlabuh di mana?

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Oh ya, memang bukan World Bank seperti ambisimu yang lain bilang dulu. Tapi siapa tahu kan suatu saat nanti aku bisa mengirimkan surat padamu dan bilang bahwa mimpi kita telah tuntas.

Tapi keinginanmu yang lain untuk bisa bekerja di pemerintahan juga sudah terkabul kok. Allah memang Maha Penyayang. Kamu akan menghabiskan tahun-tahun awal karirmu di Bappenas, tempatnya orang yang mengurus negara. Sebelum akhirnya memutuskan bahwa dunia birokrasi bukan untukmu dan pindah haluan ke lembaga riset.

Kuberi tahu sesuatu: jangan percaya ada orang bilang jika IPK itu tidak penting. IPK itu penting Nak! Saya berkali-kali lolos dari lubang jarum karena IPK yang lumayan bagus.

Hal lain yang penting adalah koneksi. Teman, kolega, dosen, siapapun itu juga akan menentukan karirmu ke depan. Kamu akan banyak menemukan bahwa punya pergaulan yang luas akan sangat membantumu.

Jadilah anak yang rajin. Tidak perlu takut dibilang sok rajin. You are not smart, Net! Makanya harus lebih bekerja keras daripada yang lain, kerajinanmu sungguh akan sangat membantu kehidupanmu ke depan.

Untuk Kanetasya sepuluh tahun yang lalu,

Kamu mungkin malu dengan kemampuan bahasa Inggrismu. Kamu mungkin merasa tidak akan mampu seperti teman-teman lainnya yang sangat cas cis cus. Tapi aku beritahu kamu satu hal: kamu akan berhasil mengatasi ketidakpercayaan dirimu ini.

Kamu akan kuliah di luar negeri. Manchester. Tidak menyangka bukan?

Tapi memang itulah yang selalu kubanggakan darimu, jika ingin sesuatu, kamu akan fokus mengejarnya, meskipun harus drama berkali-kali.

Di Manchester kamu akan mengerti bahwa pendidikan setinggi apapun tidak akan membuatmu semakin pintar, tapi justru semakin haus ilmu.

Untuk Kanetasya sepuluh tahun yang lalu,

You will learn that loving a not-so-committed boy is irrelevant. 

Kamu akan mengalami patah hati berkali-kali. Sakit memang, tapi patah hati itu akan mengubah kehidupanmu dan, mungkin malah, bisa mengubah kehidupan yang lain.

Kamu akan mengerti bahwa mencintai dirimu sendiri akan sangat lebih penting.

Kamu akan mengerti bahwa kamu harus menghargai dirimu sendiri untuk menemukan lelaki yang pantas menerima cintamu.

You're still single when you're 28 but that's okay, lebih baik sendiri daripada berada dalam hubungan yang salah. Menikah itu untuk ibadah, bukan untuk menyatukan dua cinta seperti di lagu-lagu cinta biadab itu.

Untuk Kanetasya sepuluh tahun yang lalu,

Hidup tak selalu penuh kebahagiaan. Kamu akan mengerti bahwa tidak semua keinginanmu hars tercapai. Kau akan jatuh berkali-kali, tapi pastikan kalau kamu memilih untuk tetap bangkit lagi.

Kejar apapun yang menurutmu baik. Jika niatmu tidak baik, jangan pernah lakukan itu.

Tetaplah rendah hati, kamu bukan siapa-siapa jika tanpa pertolongan Allah. Kamu hanya makhluk yang membutuhkan belas kasih-Nya. Maka apapun yang terjadi pada hidupmu, jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu. Mintalah petunjuk dari-Nya agar selalu ada iman di hatimu apapun kondisinya.

Untuk Kanetasya sepuluh tahun yang lalu,

Kamu tidak perlu sukses, kamu hanya perlu taat (kemudian sukses).

Komentar