And on the sixth day, God created Manchester
Dalam agama Nasrani (maaf jika salah, karena saya sepenuhnya googling), Tuhan membutuhkan waktu enam hari untuk menciptakan alam semesta dan segala isinya. Dan pada hari yang keenam, Tuhan menciptakan manusia.
Di minggu pertama saya di Manchester, saya dan dua orang teman yang lain sedang mencari mesjid di sekitaran city center. Di sebuah sudut, saya menemukan tulisan itu, "And on the sixth day, God created Manchester."
Karena saya baru beberapa hari di Manchester, saya tidak tahu mengapa Manchester begitu spesial hingga seseorang dengan percaya diri mem-pleset-kan penciptaan "Man" menjadi "Manchester".
Tapi ternyata setelah setahun singgah di sana, Manchester memang spesial, pantas saja jika ada yang berkata Tuhan sendiri yang menciptakan Manchester.
Dan saya percaya Tuhan sendiri yang melindungi Manchester.
Source: Pinterest |
Sekonyong-konyong saya share berita itu kepada seorang teman yang pernah menjadi rekan sesama Mancunian dengan menambahkan emoticon terkejut (yang muka biru, mata putih besar, mulut menganga, dan tangan memegang pipi itu) sebanyak tiga kali. Mengagetkan. Siapa yang berani melakukan hal gila ini di kota yang spesial itu?
Saya mungkin bisa dicap menyebalkan ketika mengakui ini, tapi sejujurnya saya tidak pernah ambil pusing dengan segala bentuk terorisme yang ada di dunia. Bagi saya, ajal bisa datang kapan saja, termasuk jika ajalmu adalah dibom sama seorang teroris.
Terorisme adalah sebuah tindakan yang salah dan jahat, tapi itu adalah pilihan mereka yang mau menjadi seorang teroris. Ada sih memang orang yang memilih untuk menjadi jahat. Iya ada. Tapi selama kamu tidak mengerti kenapa mereka melakukan itu, ya Alhamdulillah berarti hati kamu masih baik bukan hati orang jahat.
Bagi saya terorisme ya sesederhana itu. Tidak perlu diambil pusing lah.
Tapi ternyata ketika ada seseorang yang melakukan tindakan JAHAT itu di kota yang spesial, saya pun ikut berkabung.
Because Manchester is so lovely as well as the Mancunians.
Manchester is so lovely. Source: Pinterest |
Dengan penampilan saya yang berhijab agak panjang dan kemana-mana selalu pakai rok panjang, I always felt safe and secure in Manchester. Saya tidak pernah merasa harus menyembunyikan identitas saya sebagai seorang muslim, perempuan, dan seorang Asia yang pendek dan kecil di sana karena saya tahu Manchester adalah sebuah kota yang majemuk. Saya juga tidak pernah segan sholat di pojokan manapun yang agak sepi karena saya tahu tidak akan ada yang mengganggu saya.
Saya belajar untuk dengan mudahnya mengatakan maaf dan terima kasih dari Manchester. Saya belajar untuk disiplin dan tidak berbuat curang dari Manchester. Saya belajar untuk tulus membantu seorang stranger di jalan dari Manchester. Saya belajar untuk menghargai perbedaan dari Manchester. This city is so lovely, much much more lovely than what I could ever imagine.
Tapi sekarang, kisah Manchester yang aman dan majemuk ini harus ternodai dengan tindakan JAHAT oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan dirinya berasal dari agama yang saya percayai. Betapa sedih dan marahnya saya membaca statement mereka kemarin. Betapa mudahnya mereka membawa nama Allah sebagai alasan dari perilaku mereka.
Source: Pinterest |
Mungkin mereka mengaji tapi tidak pernah mengkajinya. Mungkin mereka mengaji tapi tidak pernah membaca surat Al-Maidah, ah surat yang sangat populer itu, khususnya di Indonesia, jika saja mereka membaca dan mengimani ayat yang ke-32 maka kejadian buruk ini tidak akan pernah terjadi.
Dan mengatasnamakan Islam atas sesuatu yang tidak pernah diajarkan oleh Islam hingga agama kami yang selalu disalahkan... Saya tidak sanggup berkata apa-apa lagi (sambil ngambil tisu).
Bagaimana dengan orang muslim lainnya, seperti saya dan kawan lain yang saya kenal, yang hanya ingin belajar dan bermanfaat bagi orang lain? Bagaimana dengan muslim lainnya yang hanya ingin mencari nafkah karena bagi mereka jihad bisa dilakukan dengan hal-hal yang sederhana? Pantaskah mereka dihakimi atas sesuatu yang tidak pernah dan tidak akan mereka lakukan?
Saya percaya bahwa seseorang yang agamanya baik akan tercermin dalam kemuliaan akhlaknya. Jika ada seseorang yang akhlaknya masih buruk, berarti ada yang salah dengan cara dia menjalankan agamanya.
Source: Pinterest |
Mereka yang melakukan aksi JAHAT itu pasti tidak memiliki kepercayaan hanya perbuatan baik yang akan mendatangkan kebaikan untuk diri kita sendiri, sementara perbuatan jahat sesungguhnya berarti bahwa mereka sedang berbuat jahat pada diri mereka sendiri (QS. Al-Isra': 7). Ya, mungkin saja selain tidak pernah membaca surat Al-Maidah, mereka juga tidak pernah membaca surat Al-Isra'.
Ini guru ngajinya siapa sih boleh ditoyor ga? -..-
Tapi di balik duka yang mendalam itu, ternyata ada harapan bahwa orang baik itu masih ada di dunia ini. Sebuah postingan lain di Buzzfeed menyejukkan hati saya dan saya percaya inilah my lovely Manchester yang sesungguhnya, sementara yang kemarin itu hanyalah ulah orang-orang JAHAT yang balasan atas kejahatannya pasti akan diberikan oleh Tuhan. PASTI.
“They are the very few, but we are the many. We are Manchester.” Source: Buzzfeed |
Jakarta, 24 Mei 2017
#foreverMancunian
Komentar
Posting Komentar